DIMANA BUMI DIPIJAK, DISITU LANGIT DIJUNJUNG

Sebuah ungkapan sederhana namun memiliki arti yang penting dalam kehidupan. Mengajarkan bagaimana agar seseorang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan tanpa kehilangan jati dirinya sendiri. Falsafah inilah yang banyak dipakai oleh nenek moyang kita dahulu kala ketika merantau ke negeri orang.  Bukan sesuatu yang gampang ketika harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda dari segi budaya, kebiasaan, dan adat istiadat. Namun disinilah mental dan karakter seseorang terbentuk dan terlatih berhadapan dengan sebuah perbedaan. Di sinilah sikap toleransi dalam kehidupan bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

Dalam dunia psikologi, konsep penyesuaian diri diistilahkan dengan asimilasi dan adaptasi. Asimilasi lebih ditekankan kepada penyesuaian diri seseorang dengan orang lain. Sementara itu, adaptasi lebih ditekankan kepaad penyesuaian diri seseorang dengan lingkungan alamnya. Kemudian sebuah konsep lagi  yang mungkin bisa dimaknai sebagai bagian dari ungkapan di atas, yakni ego state.  Konsep ini menjelaskan bahwa manusia cenderung berperilaku sesuai dengan ego yang ada di dalam dirinya. Ego tersebut terbagi kepada 3 bentuk, yaitu sebagai berikut :

1.   Child.

Kecendrungan manusia untuk bertingkah laku seperti anak-anak. Misalnya adalah tertawa riang, dan bersenda gurau dengan orang lain.

2.   Parent.

Kecenderungan manusia untuk bertingkah laku seperti orang tua. Misalnya adalah menasehati, menggurui, dan memberikan empati kepada orang lain.

3.    Adult.

Kecendrungan manusia untuk bertingkah laku sesuai dengan fakta yang ada, rasional, dan apa adanya.

Terkait dengan itu, maka pribadi yang sehat adalah mereka yang mampu mengendalikan ego di dalam dirinya sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapinya. Dalam bahasa sederhana mungkin sering kita dengar: ada waktunya untuk bercanda, dan ada pula waktunya untuk serius. Maka sebaliknya orang yang tidak mampu menempatkan diri sesuai dengan keadaannya, bisa dikatakan mengalami gangguan kepribadian.

Jadi jauh sebelum konsep psikologi dicetuskan oleh para ahli, ternyata orang-orang tua kita dahulu telah banyak memberikan nasehat-nasehat sederhana tentang kehidupan. Salah satunya tadalah tentang bagaimana konsep adaptasi, asimilasi, dan ego state dirumuskan dengan sebuah ungkapan : Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung..